Mungkin Donwori (samaran), 56, menjadi paman paling bejad se Kabupaten Majalengka (Jabar). Betapa tidak? Baru lihat ponakan bercelana pendek saja akalnya jadi ikutan pendek, apa lagi bila hanya pakai celdam. Dan itulah yang terjadi, Donwori tega menggauli Karin (samaran juga), 16, sebanyak 2 kali sehabis pulang ngaji!
Di Sumatera Barat dan Sumatera Utara keponakan menjadi tanggungjawab besar seorang paman. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY; juga seperti itu, meski tak seberat di Sumatera Barat. Jadi secara umum, di mana saja paman memang harus bertanggung- jawab dan mengayomi keberadaan ponakan. Bisa dari segi pendidikan mental, bisa berupa bantuan finansial, tapi yang jelas bukanlah: alat vital!
Di Sumatera Barat dan Sumatera Utara keponakan menjadi tanggungjawab besar seorang paman. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY; juga seperti itu, meski tak seberat di Sumatera Barat. Jadi secara umum, di mana saja paman memang harus bertanggung- jawab dan mengayomi keberadaan ponakan. Bisa dari segi pendidikan mental, bisa berupa bantuan finansial, tapi yang jelas bukanlah: alat vital!
Baca Juga Tips :
Perlu ditegaskan seperti itu, karena yang terjadi di Majalengka ini keluar dari tradisi pengayoman dalam keluarga. Kelakuan Donwori sungguh mengkhianati amanat seorang kakak, Donlesi (samaran lagi), 59.
Ketika dia harus bekerja jadi kuli bangunan di Jakarta dan istri menjadi TKI di Arab Saudi, dia pernah bilang kepada Donwori, “Selama aku tak di rumah, tolong Karin dijaga baik-baik, ya….!” Kala itu Donwori pun menjawab santun, “Iya lah Kang, siapa lagi kalau bukan saya? Ini kan sudah jadi kewajibanku……”
Awalnya Donwori menjaga amanat itu secara teguh dan konsekuen. Tapi ketika Karin mulai “enak dilihat”, pikirannya mendadak berubah. Hampir setiap hari melihat ponakan itu hanya mengenakan celana pendek, ‘anu’ Donwori malah semakin panjang.
Dia lupa bahwa putihnya paha nan mulus itu milik ponakan sendiri. Donwori khilaf bahwa dada yang mulai menyembul itu juga aset ponakan, alias anak daripada dia punya kakak. Yang ada dibenaknya hanya satu: gadis secantik Karin memang enak digauli dan perlu!
Kebetulan setan yang sedang iseng, mendengar rencana besar Donwori. Langsung saja dia menyeponsori, tapi bukan biaya melainkan omongan doang. Katanya, paman menggauli ponakan yang begitu cantik, merupakan hal biasa bagi pemikiran setan. Cuma kalangan setan punya konsensus, biarlah itu untuk manusia saja. “Kalau setan juga mau, manusia nggak kebagian dong!” begitu alasan setan.
Demikianlah, pikiran Donwori mulai pusing manakala di rumah melihat Karin hanya mengenakan celana pendek. Maka ketika gadis itu baru pulang ngaji dan istri tak di rumah, Downori mulai ekspansi mendekati ponakannya. Dia akan memberi uang Rp 50.000,- asal Karin mau disetubuhi.
No comments:
Post a Comment