MAGETAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo, sejak sore hingga menjelang pagi hari, Minggu (6/3), mengakibat sungai anak Bengawan Solo meluap dan menerjang jembatan penghubung wilayah Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan Desa Poh Ijo, Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo hingga putus.
Putusnya jembatan yang menjadi akses perekonomian warga di dua kabupaten ini mengakibatkan roda perekonomian warga setempat menjadi terganggu.
Dengan putusnya jembatan itu, warga di dua wilayah Kabupaten ini yang akan bepergian dari dan ke wilayah itu harus memutar sejauh kurang lebih 10 kilometer.
"Hujan deras mulai pagi hingga Minggu (6/3/2016) dini hari, menjebabkan banjir bandang yang arusnya cukup deras hingga air diatas jembatan,"ujar Heru warga Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Minggu (6/3/2016).
Dikatakan Heru, untung sejak hujan turun, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak ada yang lewat diatas jembatan itu, sehingga tidak sampai ada jatuh korban jiwa.
"Ambruknya Jembatan itu, pastinya saya tidak tahu. Tapi banyak warga yang cerita putusnya jembatan itu malam hari. Tahunya warga Minggu (6/3/2016) pagi,"katanya.
Dikatakan Heru, dengan putusnya jalan alternatif yang melewati jembatan di wilayah Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo itu, kerugian yang diderita warga di dua kabupaten itu mencapai ratusan juta rupiah.
MAGETAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo, sejak sore hingga menjelang pagi hari, Minggu (6/3), mengakibat sungai anak Bengawan Solo meluap dan menerjang jembatan penghubung wilayah Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan Desa Poh Ijo, Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo hingga putus.
Putusnya jembatan yang menjadi akses perekonomian warga di dua kabupaten ini mengakibatkan roda perekonomian warga setempat menjadi terganggu.
Dengan putusnya jembatan itu, warga di dua wilayah Kabupaten ini yang akan bepergian dari dan ke wilayah itu harus memutar sejauh kurang lebih 10 kilometer.
"Hujan deras mulai pagi hingga Minggu (6/3/2016) dini hari, menjebabkan banjir bandang yang arusnya cukup deras hingga air diatas jembatan,"ujar Heru warga Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Minggu (6/3/2016).
Dikatakan Heru, untung sejak hujan turun, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak ada yang lewat diatas jembatan itu, sehingga tidak sampai ada jatuh korban jiwa.
"Ambruknya Jembatan itu, pastinya saya tidak tahu. Tapi banyak warga yang cerita putusnya jembatan itu malam hari. Tahunya warga Minggu (6/3/2016) pagi,"katanya.
Dikatakan Heru, dengan putusnya jalan alternatif yang melewati jembatan di wilayah Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo itu, kerugian yang diderita warga di dua kabupaten itu mencapai ratusan juta rupiah.
No comments:
Post a Comment