Selain kesenian reog kabupaten Ponorogo juga merupakan sentra pembuatan gamelan Jawa, banyak perajin yang menekuni gamelan ini secara tradisional.
Para perajin tersebar di kecamatan Jetis, Sukorejo, dan yang paling banyak di daerah Paju 1km dari alun-alun ke arah selatan utara RSUD Harjono Ponorogo, tepatnya jalan menuju Trenggalek dan Pacitan.
Daerah Paju ini sejak dulu terkenal dengan perajin kompor minyak dan alat-alat rumah tangga berbahan drum bekas, bekas tempat oli ataupun bekas kaleng aspal.
Ada beberapa bahan yang dipakai, dan dari bahan inilah bisa menentukan kualitas. semakin bagus bahan akan semakin mahal harga yang diberikan.
Baca Juga :
Untuk bahan drum bekas adalah harga yang paling murah, sekitar 95-100 an juta. Mula-mula drum bekas dipotong menjadi lembaran seperti plat, baru dibentuk pola-pola gong atau alat gamelan lainnya.
Untuk bahan plat besi dengan divariasi kuningan dihargai 150-an juta rupiah, dan harga inilah yang paling sering diambil pemesan.
Untuk bahan kuningan dihargai 350-an juta, sedangkan bahan perunggu bisa tembus 1 milyar rupiah.
Seperti halnya mbah Kusnan sejak awalnya sudah menggeluti membuat gamelan Jawa, dan ketrampilan ini ia dapatkan dari bapaknya yang juga dulunya perajin. Ada 15 orang pekerja yang bekerja di bengkel gamelannya, yang setiap orangnya mempunyai ketrampilan masing-masing.
Ada yang bertugas memotong drum untuk dibuat lembaran-lembaran, ada yang mengelas, menggerinda, ada spesialis kuningan, ukiran kayu, tukang cat, tukang gendang, dan lainnya.
Plat besi di potongi sesuai pola, direkatkat dengan las, dan ditengahnya dikasih kuningan, karena bahan kuningan akan menghasilkan nada yang bagus yang kualitasnya dibawah perunggu.
Mereka sudah ahli dalam menentukan nada, insting mereka yang bekerja tanpa peralatan canggih untuk menentukan tinggi rendah, tangan dan telinga mereka luar biasa peka.Tak hanya pasar lokal yang dilayani, Sumatra, Jakarta, Solo, Sulawesi, bahkan kali ini mbah Kusnan sedang lembur karena pesanan dari Sumbawa sebanyak 3 perangkat harus segera jadi.
Kayu penyangga gamelan di ukir dan dicat berwarna merah, atau tergantung pesanan, bahan kayu yang sering dipakai adalah angsana. mahoni, dan kadang juga jati . Untuk bahan jati harganya akan lebih mahal dibanding kedua kayu yang pertama.
Sangat mudah untuk menuju bengkel ini, karena terletak dijalan besar arah Ponorogo-Pacitan dijamin mudah dijangkau, dan kebetulan dilewati jalur angkutan umum.
Penulis Nanang Diyanto
Foto Shandy A A Miraza
No comments:
Post a Comment