JAKARTA - Wayan Mirna Salihin yang terbunuh usai menenggak kopi mengandung sianida disebut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel sebagai korban salah sasaran.
Menurut Reza, ada calon korban lain yang menjadi target untuk meminum kopi tersebut. Namun pada praktiknya Mirna lah yang meminumnya.
"Ini dilakukan terencana, sangat bagus dalam persiapan, matang perencanaan tapi amburadul pada pelaksanaan. Akibatnya menyasar korban yang salah. Korban berada pada waktu, tempat dan menenggak minuman yang salah," ujar Reza usai menjadi pembicara Polemik Sindo Trijaya 'Mencari Sang Pembunuh' di Jakarta Sabtu (30/1/2016).
Baca Juga :
Reza pun menganalisa kadar racun dalam kopi Mirna mencapai 15 gram, hingga muncul pertanyaan bagaimana mungkin dengan latar belakang korban yang hanya masyarakat biasa lalu dibunuh dengan racun beharga mahal serta tidak bisa dimiliki bebas oleh masyarakat. "Kalau ingin membunuh orang biasa tidak perlu sianida apalagi takaran 15 gram," tambahnya.
Perempuan yang sempat bersekolah di Billy Blue College of Design Sydney Australia diduga yang menaruh sianida ke kopi yang diminum korban.
(whb)
No comments:
Post a Comment